BLANTERWISDOM101

Danantara, Badan Superholding Baru yang Disiapkan Prabowo dengan Suntikan Rp358 Triliun

Rabu, 19 Februari 2025

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan sebah badan baru bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai mesin penggerak ekonomi Indonesia. Badan ini akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025 dan dirancang sebagai superholding pengganti Kementerian BUMN.

Dalam pidatonya di HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2), Prabowo menjelaskan bahwa nama "Danantara" diambil dari frasa Daya Anagata Nusantara, yang berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia.

"Ini adalah uang rakyat, uang anak-anak dan cucu-cucu kita. Nilainya hampir US$980 miliar dalam bentuk aset yang dikelola," ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.

Gagasan pembentukan Danantara sebenarnya sudah mencuat sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta), Anggawira, sempat menyebut badan ini sebagai superholding yang akan menaungi berbagai BUMN raksasa.

Pemimpin yang ditunjuk untuk mengendalikan Danantara adalah Muliaman Hadad, mantan Ketua Dewan Komisioner OJK (2012-2017) dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Muliaman resmi dilantik pada 22 Oktober 2024, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024.

Sempat direncanakan diluncurkan pada 8 November 2024, peluncuran Danantara akhirnya diundur ke 2025. Menteri BUMN Erick Thohir bahkan dipanggil Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, untuk menyiapkan kantor dan keperluan badan baru ini.

Dalam operasionalnya, Danantara akan mengelola tujuh BUMN besar, yaitu PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan dilebur ke dalam Danantara.

Untuk mempercepat realisasi badan ini, pemerintah dan DPR RI bahkan menggelar rapat maraton, termasuk pada hari libur, demi mengesahkan revisi UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Keputusan finalnya diketok dalam Rapat Paripurna ke-12 DPR Masa Sidang II Tahun 2024-2025 pada 4 Februari 2025.

Prabowo mengungkapkan bahwa dari hasil efisiensi tiga putaran, pemerintah berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp750 triliun. Dari jumlah itu, Rp358 triliun (US$20 miliar) akan disuntikkan ke Danantara untuk dikelola dan diinvestasikan.

"Total kita punya Rp750 triliun. Sebanyak US$24 miliar (Rp392 triliun) akan digunakan untuk program makan bergizi, agar rakyat dan anak-anak kita tidak kelaparan. Sisanya, US$20 miliar akan kita serahkan ke Danantara," tegas Prabowo.

Ia juga menargetkan dividen dari BUMN yang dikelola Danantara mencapai Rp300 triliun pada 2025. Dari jumlah itu, Rp200 triliun akan dialokasikan untuk kebutuhan negara, sementara Rp100 triliun dikembalikan ke BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).

Dengan strategi ini, Prabowo optimistis Danantara akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu membawa Indonesia menuju kemandirian finansial dan ketahanan ekonomi di masa depan.

Share This :
Fikri Haekal Akbar

Seorang mahasiswa Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin, dan penulis aktif diberbagai platform.

0 komentar