Raihan Aqsan, Guru BK muda di salah satu sekolah Kabupaten Tanah Laut.
PELAIHARI – Fenomena tren konten media sosial di kalangan pelajar kembali menjadi sorotan. Belakangan ini, marak ditemukan video siswa yang membuat konten hiburan, seperti berjoget dengan iringan musik DJ di dalam ruang kelas sambil masih mengenakan atribut seragam sekolah lengkap.
Konten-konten yang diunggah ke platform populer seperti TikTok tersebut seringkali menjadi viral dan mengundang beragam respons dari warganet. Namun, di balik viralnya konten tersebut, muncul keprihatinan dari kalangan pendidik.
Raihan Aqsan, seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di salah satu sekolah di Kabupaten Tanah Laut, mengungkapkan keprihatinannya. Ia sangat menyayangkan tren ini karena dinilai tidak mencerminkan perilaku dan etika seorang siswa.
"Saya sangat menyayangkan maraknya fenomena ini di zaman sekarang," ujar Raihan Aqsan saat dihubungi pada Jumat malam (22/8/2025). "Kelas yang seharusnya menjadi tempat sakral untuk menimba ilmu, dan seragam yang merupakan simbol kehormatan sekolah, kini fungsinya seolah bergeser menjadi properti untuk konten hiburan yang kurang mendidik."
Menurut Raihan, kebebasan berekspresi yang dimiliki siswa di era digital harus diimbangi dengan pemahaman etika yang kuat. Ia pun memberikan pesan tegas kepada para siswa agar lebih bijak dan berpikir matang sebelum mengunggah sesuatu ke ruang publik.
"Pesan saya untuk anak-anak kita, pikirkan dulu sebelum memposting atau membagikan sesuatu. Tanyakan pada diri sendiri, apakah konten ini pantas? Apakah ini bermanfaat jika dilihat orang banyak?" jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan agar para siswa tidak terjebak dalam tekanan untuk selalu mengikuti tren demi pengakuan sosial di dunia maya.
"Jangan ikut-ikutan tren hanya untuk terlihat keren di mata orang lain," tegas Raihan. "Kepribadian yang baik dan etika yang dijunjung tinggi jauh lebih berharga daripada sekadar popularitas sesaat di media sosial."
Fenomena ini menjadi cerminan tantangan besar bagi dunia pendidikan dan orang tua dalam membimbing generasi digital. Diharapkan, pesan edukatif seperti ini dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk menjadi pengguna media sosial yang lebih cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab. (fha)


0 komentar